Subscribe

Powered By

Powered by Blogger

Sunday, September 13, 2009

Puisi Tuah untuk Teja

Di malam yang indah
Berdiri aku di sini
seperti selalunya aku
menantimu

wajahmu secantik purnama
keayuanmu tiada tandingan
membuat diriku
terasa rindu padamu

kau umpama bulan purnama
yang dipagari bintang bercahaya
manakalaku hanyalah pungguk di dahan

ku hanya tahu mencintaimu
ku hanya tahu rindu padamu

namun, ku tahu
ku takkan dapat memilikimu

Benarlah kata si bintang
diriku mampu melihatmu
diriku mampu sebut namamu

namun, ku tak mampu
mendekatimu..


Bagaimana sekiranya situasi kita dalam delima. Memikirkan pekara yang berbeza tapi sama kepentingannya. Dengan melihat hati yang pergi dan cinta yang hilang. Sangat menggundahkan lara hati. Senyuman sekadar menampung kegelisahan dan kerekahan hati. Berhadapan dengan pekara ini. Adakah sekadar melarikan diri dapat mengelakkan bencana ini?. Tiada tempat bergantung, dihanyut di bawa arus lara yang deras mengalir di dalam jiwa.

1 comment:

  1. salam manis, moga terus maju ya afiQ. lahirkan karya demi mencapai makna yang benar. :)

    ReplyDelete